Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatu
Semoga Allah SWT senantiasa
berada bersama dengan orang-orang yang berjuang di jalan-Nya. Dan semoga sobat
hijrah sekalian termasuk didalamnya. Aamiinn.
Hai sobat hijrah, jangan pernah
bosan ngeliat postingan dari admin yah hehehe. Kali ini admin mau ngajakin
sobat-sobat sekalian nyimak artikel yang akan admin sajikan dengan tema “Sejarah
sajadah ternyata dari eropa, apakah ada sajadah di zaman Rasulullah” mari kita
ulik bersama !
Dalam kehidupan sehari-hari kita,
tentu sajadah adalah benda yang sering kita temui dimesjid ataupun dirumah. Itupun
yang sering ketemu sama sajadah adalah orang yang rajin shalat yah karena yang
jarang shalat pasti jarang banget ketemu ama benda yang satu ini, naruh dimana
disimpan aja pasti lupa tuh hehehe. Gimana caranya gak lupa kalau shalatnya Cuma
seminggu sekali pas shalat jumat doang. Kan gak keren yah hehehe.
Kita lanjut ke permasalahannya, apakah
ada sajadah di zaman Rasulullah ?
Jika kita melihat sejarahnya,
pada zaman Rasulullah SAW tidak memakai sajadah dalam shalatnya, melainkan
tempat sujudnya itu langsung ketanah, pasir, kerikil, ataupun batu. Kadang juga
memakai sorban, tikar maupun pelepah daun kurma. Banyak hadits dan riwayat yang
membahas tentang hal ini.
Dari
Abdullah bin Abbas, “Sesungguhnya Nabi saw sujud di atas batu.” (Sunan Baihaqi
Juz 2 hal 102)
Diriwayatkan
oleh Aisyah, “Sesungguhnya Nabi saw mempunyai tikar, dan beliau bentangkan dan
salat di atasnya”
Dari riwayat diatas menunjukkan
bahwa sesungguhnya Rasulullah gak pakai sajadah. Jadi sajadah itu asalnya dari
mana yah. Dari beberapa refensi yang pernah admin baca bahwasannya sajadah itu
asalnya dari eropa loh sobat. Sajadah yang sering kita jumpai yang banyak
gambar dan gradasi-gradasi dan bentuk-bentuk tertentu ternyata produk eropa. Jika
melihat sekarang ini, gambar-gambar yang ada pada sajadah biasanya terdapat
gambar masjid rata-rata gambarnya itu motif mekkah dan masjidil haram terkadang
juga masjid nabawi namun yang lazim kita temui adalah yang bermotif mekkah.
Lalu apakah pernah ada sajadah di
zaman Rasulullah ? sebenarnya ada namun istilahnya bukan sajadah yah, di zaman
Rasulullah pun banyak juga kain-kain tebal yang biasanya jadi bahan utama
sajadah, namun Rasulullah lebih memilih tikar bahkan langsung sujud pada tanah,
bahkan ketika tikar atau pelepah kurma dibentangkan untuk shalat, Rasulullah
pun selalu memberi tanah diatas alas itu. Karena pada dasarnya tanah itu
melambangkan tentang thaharah atau kebersihan. Karena tanah digunakan untuk
membersihkan segala macam najis dan kotoran yah sobat.
Lalu pertanyaan berikutnya,
bolehkah memakai sajadah ? admin jawab sesuai yang admin simpulkan yah sobat,
bener atau gak nya biar teman-teman yang nilai dan kalau bisa ayo kita
diskusikan di kolom komentar nantinya. Jadi admin berkesimpulan bahwa
boleh-boleh saja menggunakan sajadah asalkan sajadahnya tidak bermotif atau
tidak bergambar. Karena sajadah yang bergambar bisa saja mengurangi kekhusyukan
kita dalam shalat karena kita sering memandangi atau memperhatikan gambar atau
motifnya. Jadi saran admin pakai sajadah yang polos aja, bisa pakai kain polos,
atau pakai sorban. Karena sebenarnya lebih afdalnya kita shalat tuh gak pakai
sajadah sobat kalau tempatnya masih bersih mending gak pakai sajadah. Itu ada tuntunannya. Kalaupun mau pakai yah gak masalah sih. Pakai
sajadah lebih menjaga tempat sujud kita dari kotoran atau najis yang sering
menempel pada lantai.
Demikian ulasan admin kali ini,
mari kita diskusikan dikolom komentar untuk lebih lanjutnya sobat hijrah.
wassalam
No comments:
Post a Comment