Tuesday, December 19, 2017

SAJADAH ASALNYA DARI EROPA ? APAKAH SAJADAH ADA DI ZAMAN RASULULLAH ? BEGINI PENJELASANNYA



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Semoga Allah SWT senantiasa berada bersama dengan orang-orang yang berjuang di jalan-Nya. Dan semoga sobat hijrah sekalian termasuk didalamnya. Aamiinn.

Hai sobat hijrah, jangan pernah bosan ngeliat postingan dari admin yah hehehe. Kali ini admin mau ngajakin sobat-sobat sekalian nyimak artikel yang akan admin sajikan dengan tema “Sejarah sajadah ternyata dari eropa, apakah ada sajadah di zaman Rasulullah” mari kita ulik bersama !

Dalam kehidupan sehari-hari kita, tentu sajadah adalah benda yang sering kita temui dimesjid ataupun dirumah. Itupun yang sering ketemu sama sajadah adalah orang yang rajin shalat yah karena yang jarang shalat pasti jarang banget ketemu ama benda yang satu ini, naruh dimana disimpan aja pasti lupa tuh hehehe. Gimana caranya gak lupa kalau shalatnya Cuma seminggu sekali pas shalat jumat doang. Kan gak keren yah hehehe.


Kita lanjut ke permasalahannya, apakah ada sajadah di zaman Rasulullah ?
Jika kita melihat sejarahnya, pada zaman Rasulullah SAW tidak memakai sajadah dalam shalatnya, melainkan tempat sujudnya itu langsung ketanah, pasir, kerikil, ataupun batu. Kadang juga memakai sorban, tikar maupun pelepah daun kurma. Banyak hadits dan riwayat yang membahas tentang hal ini.

Dari Abdullah bin Abbas, “Sesungguhnya Nabi saw sujud di atas batu.” (Sunan Baihaqi Juz 2 hal 102)

Diriwayatkan oleh Aisyah, “Sesungguhnya Nabi saw mempunyai tikar, dan beliau bentangkan dan salat di atasnya”


Dari riwayat diatas menunjukkan bahwa sesungguhnya Rasulullah gak pakai sajadah. Jadi sajadah itu asalnya dari mana yah. Dari beberapa refensi yang pernah admin baca bahwasannya sajadah itu asalnya dari eropa loh sobat. Sajadah yang sering kita jumpai yang banyak gambar dan gradasi-gradasi dan bentuk-bentuk tertentu ternyata produk eropa. Jika melihat sekarang ini, gambar-gambar yang ada pada sajadah biasanya terdapat gambar masjid rata-rata gambarnya itu motif mekkah dan masjidil haram terkadang juga masjid nabawi namun yang lazim kita temui adalah yang bermotif mekkah.

Lalu apakah pernah ada sajadah di zaman Rasulullah ? sebenarnya ada namun istilahnya bukan sajadah yah, di zaman Rasulullah pun banyak juga kain-kain tebal yang biasanya jadi bahan utama sajadah, namun Rasulullah lebih memilih tikar bahkan langsung sujud pada tanah, bahkan ketika tikar atau pelepah kurma dibentangkan untuk shalat, Rasulullah pun selalu memberi tanah diatas alas itu. Karena pada dasarnya tanah itu melambangkan tentang thaharah atau kebersihan. Karena tanah digunakan untuk membersihkan segala macam najis dan kotoran yah sobat.


Lalu pertanyaan berikutnya, bolehkah memakai sajadah ? admin jawab sesuai yang admin simpulkan yah sobat, bener atau gak nya biar teman-teman yang nilai dan kalau bisa ayo kita diskusikan di kolom komentar nantinya. Jadi admin berkesimpulan bahwa boleh-boleh saja menggunakan sajadah asalkan sajadahnya tidak bermotif atau tidak bergambar. Karena sajadah yang bergambar bisa saja mengurangi kekhusyukan kita dalam shalat karena kita sering memandangi atau memperhatikan gambar atau motifnya. Jadi saran admin pakai sajadah yang polos aja, bisa pakai kain polos, atau pakai sorban. Karena sebenarnya lebih afdalnya kita shalat tuh gak pakai sajadah sobat kalau tempatnya masih bersih mending gak pakai sajadah. Itu ada tuntunannya. Kalaupun mau pakai yah gak masalah sih. Pakai sajadah lebih menjaga tempat sujud kita dari kotoran atau najis yang sering menempel pada lantai.


Demikian ulasan admin kali ini, mari kita diskusikan dikolom komentar untuk lebih lanjutnya sobat hijrah. wassalam

No comments:

Post a Comment