Monday, December 25, 2017

FILOSOFI REM DAN GAS DIMATA USTAD ABDUL SOMAD, LC.MA ! KEREN



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Selamat menjalankan aktivitasnya yah sobat, tapi jangan lupa tetap sempatkan waktunya untuk baca blog ini. Admin mohon izin nih kepada sobat, admin kali ini mau ngeposting sesuatu yang agak sedikit lebih filosofis, jadi tema tulisan kali ini “filosofi rem dan gas dalam pandangan Ustad Abdul Somad, LC.MA”. Selamat menyimak sobat.

Boleh dibilang admin juga termasuk fans Ustad Abdul Somad yah sobat. Admin sering ikutin ceramah-ceramahnya di youtube, bahkan nonton video sampai 2 jam khusus untuk UAS. Nah admin mengangkat hal ini karena ini cukup menarik, filosofinya tentang rem dan gas. Di salah satu video dalam ceramah nya bersama dengan King Motor Club dimana UAS sebagai Pembina dari motor club tersebut mengatakan bahwa “Gas ini ibarat hawa nafsu. Rem ini adalah akalnya. Makanya orang ini kalau sudah tak ada akalnya, nah itulah maka akan digasnya”. Ustad Abdul Somad datang ke acara tersebut dengan mengendarai motor King lengkap dengan peralatan ala bikers ke lokasi ceramahnya dan di sambut meriah oleh semua yang datang.

Setelah admin memaknai maksud pernyataan Ustad Abdul Somad di atas, admin mulai berkesimpulan bahwa pada dasarnya atau pada hakikatnya, yang membuat kendaraan itu bisa melaju dengan cepat karena adanya rem. Seandainya remnya rusak, orang akan pelan-pelan mengendarai motornya atau bahkan tidak berani mengendarainya. Memangnya kalian mau melaju cepat tanpa ada rem ? nyari mati namanya yah hehehe. Motor itu layaknya manusia. Gas motornya adalah hawa nafsu dan rem adalah akal, motor melaju karena di gas dan dikontrol kecepatannya karena di rem. Begitu juga dengan manusia, manusia bergerak karena adanya keinginan atau hasrat yang biasa disebut nafsu, sedangkan yang mengontrol nafsu itu adalah akal manusia itu sendiri. Akal digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang batil. Maka Allah menciptakan manusia dengan nafsu untuk memenuhi keinginannya dan memberi dia akal untuk mengontrol nafsu itu.

Berbeda halnya dengan makhluk lain, manusia memang diciptakan spesial. Semisal hewan, hewan hanya diciptakan dengan nafsu atau hasrat dan insting saja sobat, sedangkan malaikat diciptakan hanya dengan akal. Hewan tidak bisa mengenal perilaku baik dan buruk, mereka hanya punya insting mencari makan dan berkembang  biak. Lain halnya dengan malaikat, malaikat dibekali akal untuk membedakan yang baik dan buruk, tetapi tidak dilengkapi dengan nafsu maka malaikat takkan pernah bisa berbuat dosa sedikitpun, mereka hanya senantiasa menyembah dan beribadah kepada Allah SWT. Sedangkan manusia punya keduanya. Dan itulah yang membuat kedudukan kita lebih tinggi dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Selamat kita bisa mengontrol keduanya maka kita adalah sebaik-baiknya makhluk. Kalau kita menuruti nafsu kita, maka kita lebih buruk dari hewan. Tetapi jika kita menuruti akal kita untuk berbakti kepada Allah maka sungguh kita makhluk tiada tara dan tiada tandingan bahkan malaikat sekalipun.

Jadi sobat hijrah sekalian, jika ingin melakukan sesuatu harus dikontrol dengan baik yah, jangan mengutamakan nafsu kalian, pertimbangkan segala resiko dan keuntungan dengan menggunakan akal kalian. Agar sobat tidak salah langkah kedepannya. wassalam


No comments:

Post a Comment